Jumat, 11 Januari 2013

THERMOREGULASI

Kegiatan 4
THERMOREGULASI
I.                   Tujuan:
a.       Dapat melakukan pengukuran suhu tubuh homoioterm dan mengamati pengaruh suhu terhadap suhu tubuh manusia.
b.      Dapat melakukan pengukuran suhu tubuh poikiloterm dan mengamati pengaruh suhu terhadap suhu tubuh katak Bufo bulgaris.

II.                Alat dan Bahan
a.       Thermometer badan
b.      Gelas piala ukuran 1 liter
c.       Air es
d.      Air panas
e.       Pengukur waktu
f.        Katak Bufo bulgaris
III.             Cara kerja:
1.      Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu badan manusia
Sebelum digunakan termometer harus menunjukkan skala terendah hal ini dapat dilakukan dengan cara mengibas-kibaskan termometer tersebut untuk melakukan hal ini perlu hati-hati karena sering secara tidak sengaja menyentuh tubuh teman atau benda keras lainnya yang dapat menyebabkan pecahnya termometer

Menaruh termometer pada ketiak naracoba selama kurang lebih 3 menit, kemudian mengamati skalanya dan mencatat suhunya. Selain tu pada leher tempelkan es batu selama 5 menit dan mengamati suhunya kemudian mencatat hasilnya, kemudian pada leher tempelkan air panas selama 5 menit dan mengamati suhunya dan mencatat hasilnya.

Mencatat apakah ada perbedaan suhu tubuh naracoba pada sebelum dan sesudah perlakuan
2.      Pengaruh suhu lingkungan terhadap shu badan katak
Mangambil katak kemudian fiksasi pada batang atau kayu dengan menggunakan benang kenur kemudian memasukkan termometer kedalam mulut katak dan membiarkannya selama 3 menit, kemudian catat suhunya

Memasukkan katak tersebut ke dalam gelas piala ukuran 1 liter yang diisi dengan air dingin biarkan selama 5 menit dan mencatat perubahannya

Kemudian mengganti air dengan air hangat dan mencatat suhunya seperti yang dilakukan diatas.

IV.             Hasil pengamatan dan Pembahasan
Hasil pengamatan
NAMA
UMUR
NORMAL
SETELAH DIBERI ES
SETELAH DIBERI AIR HANGAT
RISALIA
20
37,4 C
37 C
37,2 C
NOVI
20
37,1 C
36,2 C
37,1 C
HENDY
20
36,5 C
35,5 C
36,9 C
HENY
19
36,6 C
36,5 C
36,8 C
TUTIK
20
36,7 C
35,8 C
36,4 C
 
Suhu:
 Air panas: 39 c
                   Air es: 7 c

Praktikan
Normal
Setelah diberi es
Setelah diberi air panas
Katak Bufo sp
36,4 c
35,2 c
36,5 c
Pembahasan
Proses pengeluaran panas dari tubuh dapat melalui berbagai cara antara lain lewat kulit, saluran pernafasan, mulut, feses, dan urin. Kehilangan panas paling banyak terjadi lewat kulit yaitu hampir 80 %.proses regulasi atau pengaturan panas badan yang paling bamyak berperan adalah sel-sel saraf hipotalamus yang peka terhadap perubahan suhu badan internal terutama suhu darah. Mekanisme regulasi panas tersebut berlangsung secara cepat karena melibatkan sistem saraf dan hormon sehingga disebut neuro-endokrin. Regulasi panas badan menggunakan sistem feedback (umpan balik negatif) artinya apabila panas badan melebihi suhu optimal, maka hipotalamus akan berusaha menurunkan ke optimal dan sebaliknya.
                Pada pratikum ini hasil yang didapat pada kelima probadus setelah di cek normal suhu tubuhnya kemudian diukur suhu tubuhnya setelah berkumur es, kelima probandus ini melakukan pengukuran suhu maka hasil yang didapat probanus mengalami penurunan suhu  demikian pula pada saat probadus diberi air hangat dibagian tekuk lehernya pada kelima probadus mengalami peningkatan suhu.   Dalam praktikum ini,seharusnya suhu tubuh manusia tidak berubah atau tetap karena suhu tubuh manusia tidak terpengaruh atau sedikit terpengaruh oleh suhu lingkungan. Ketika suhu badan meningkat atau turun akibat pengaruh lingkungan yang dingin maupun yang panas, maka kenaikan maupun penurunan suhu tersebut akan mempengaruhi sel-sel saraf hypothalamus selanjutnya hipothalamus akan menginstruksi lewat neuroendokrin ke saraf peifer agar meningkatkan sirkulasi darah perifer yang berada di bawah kulit dan meningkatkan ekskresi keringat atau urine sehingga suhu badan akan tetap optimal.
Pada pengukuran organisme poikiloterm,suhu normal katak 36.40C, suhu katak setelah masuk air es menjadi 35,20C dan suhu katak setelah masuk air panas meningkat menjadi 36,50C. Menurut teori yang ada, katak termasuk hewan poikiloterm atau berdarah dingin artinya suhu tubuh cenderung mengikuti suhu lingkungan. Hal ini disebabkan belum memiliki pengatur suhu tubuh. Dalam praktikum ini terbukti bahwa suhu tubuh organism pikiloterm khususnya katak dipengaruhi oleh suhu lingkungan.

V.                Kesimpulan
Dari hasil pratikum ini Mekanisme regulasi terhadap panas berlangsung cepat melalui sistem saraf hormon (neuro-endokrin) dengan menggunakan sistem feedback artinya apabila panas badan melebihi suhu optimal, maka hipotalamus akan berusaha menurunkan ke optimal dan sebaliknya sehingga suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan.Katak termasuk organisme poikiloterem yaitu organisme berdarah dingin yang belum memiliki alat pengatur suhu tubuh, sehingga suhu tubuh dipengaruhi atau mengikuti oleh suhu lingkungan sekitarnya.

VI.             Daftar pustaka

Evelyn C. Pearce. 1991. Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka   Utama. Jakarta.

Heru, Nurcahyo. 2008. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Lanjut. Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Biologi. FMIPA. UNY.

Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.

Suhandoyo, dkk. 2002. Reproduksi – Embriologi Hewan. Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Biologi. FMIPA UNY.

Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta. FMIPA.UNY.

VII.          lampiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar